Rabu, 20 November 2013

Cara Overclocking Prosesor (Intel)

Kali ini saya akan mengulas mengenai cara overclocking untuk processor Intel yang menggunakan socket LGA775,baik dari penaikan clock dan multiplier,FSB,hingga cara menstabilkan clock rate di beberapa jenis processor.



WARNING!

Overclocking pada dasarnya bertujuan untuk memaksimalkan kinerja processor secara keseluruhan,tetapi overclocking secara berlebihan akan berakibat fatal ke semua komponen hardware,seperti tidak dapat masuk ke BIOS,hingga kerusakan pada komponen itu sendiri. Oleh karena itu,metode overclocking ini harus dilakukan secara berkali-kali untuk mendapatkan hasil maksimum dan perlu dilakukan pengecekan kestabilan sistem berupa benchmarking untuk menjamin bahwa processor dalam keadaan stabil.



Jika sudah bersiap untuk melakukan overclock pada processor Anda,maka hal-hal awal yang harus dilakukan adalah :



- Memperkirakan jumlah daya yang digunakan komputer.
Salah satu hal yang paling penting dalam overclocking,karena salah perkiraan pemakaian daya akan berakibat fatal pada komponen komputer lainnya.Selain itu,PSU yang digunakan juga harus memiliki efisiensi 80% bronze dan Active PFC untuk menghindari masalah pada penggunaan daya.



- Mengecek aliran udara casing dan kipas processor
Sebuah fan processor bawaan biasanya tidak mendukung sistem airflow yang baik,sehingga diperlukan pengecekan terhadap aliran udara pembuangan panas processor. Panas yang terkumpul di dalam casing dapat menyebabkan processor dan komponen lainnya akan mengalami panas yang berlebihan dan mengakibatkan komputer Anda akan restart mendadak. Disarankan untuk menggunakan kipas pendingin yang bukan bawaan dari Intel untuk performa overclocking yang optimal.


Pendingin dari Intel (NOT RECOMMENDED FOR OVERCLOCKING)
Pendingin dari Thermaltake (Thermaltake Frio - VERY RECOMMENDED FOR BEGINNER - HARD OVERCLOCKING)

- Menggunakan BIOS yang mampu melakukan overclocking

Tidak semua BIOS dapat di-overclock,khususnya untuk PC Built-up,karena umumnya fitur overclock pada komputer built-up telah dikunci. Oleh karena itu,ada baiknya untuk mengecek buku manual motherboard untuk memastikan bahwa motherboard tersebut sudah didukung dengan fitur overclock atau tidak.



Jika kedua syarat tersebut sudah dipenuhi,maka sekarang saya akan membahas mengenai overclock. Kali ini saya mengambilsample dari motherboard Gigabyte GA-G31M-S2C (Update BIOS F4) dan processor Intel Pentium Dual-Core E5200 dengan fan processor bawaan Intel.



NB : Disarankan untuk mengecek thermal paste (pasta processor) sebelum overclock. Jika Anda tidak bisa membuka komponen dalam komputer,sebaiknya konsultasi kepada teknisi komputer dalam hal pengecekan pasta processor. Pasta yang kering dapat menyebabkan aliran panas processor tidak bisa mengalir ke heatsink dengan baik.



Untuk masuk ke dalam settingan overclock,Anda harus masuk ke dalam setup BIOS. Pada sample motherboard ini,bagian overclocking terdapat di menu M.I.T. (Motherboard Intelligent Tweaker). Di bagian MIT terletak semua settingan clock processor,PCI-E dan RAM. Untuk overclock processor,hal-hal yang perlu dilihat adalah di bagian clock ratio,multiplier dan voltase processor. Pertama-tama,set voltase processor dari "auto" ke "manual" (jika kurang yakin dengan settingan manual,lebih baik set ke auto,tetapi akan berakibat ke hasil overclock yang kurang maksimal). Setelah itu,masukkan multiplier clock ratio processor Anda. Setelah dimasukkan ke nilai yang sesuai,sekarang masukkan clock ratio ke nilai yang sesuai. Perlu dilihat juga,bahwa penaikan clock speed tidak harus signifikan,karena dapat berakibat fatal ke BIOS dan sistem operasi.
Setelah itu,masuk ke bagian RAM divider dan frequency. Jika Anda tidak menginginkan pengubahan manual pada frequency,tinggal menyetelnya ke "Auto".
Setelah semuanya dioptimalkan,restart BIOS Anda dan masuk ke sistem operasi yang ada. Pada bagian ini,sangat disarankan untuk melakukan benchmark untuk mengetes kestabilan komputer. Selain itu,benchmark juga mengecek apakah komputer dalam keadaan yang lebih baik,atau malah semakin buruk. Jika tidak ada masalah selama benchmark dan pengetesan,maka komputer Anda sudah stabil di-overclock. Tetapi,bukan berarti komputer Anda sudah aman sepenuhnya. Ada baiknya untuk melakukan benchmark secara rutin agar komponen komputer dapat dipastikan stabil.



F.A.Q :

1. Mengapa saya tidak bisa masuk ke BIOS setelah overclock?
- Settingan yang Anda pasang tidak sesuai dengan kemampuan processor tersebut. Silakan melakukan "BIOS Reset" dengan mencabut panel reset BIOS yang berada di motherboard komputer.



2. Suhu processor saya mencapai 70 derajat Celcius saat idle,tetapi masih bisa masuk ke dalam OS. Apakah itu normal?
- Sebaiknya dicek kembali komponen yang ada,karena batasan suhu saat idle adalah 35-40 derajat celcius dan 60-65 derajat saat full load.Jika tidak ada masalah dalam semua komponen dan suhu tetap tinggi saat idle, sebaiknya rollback settingan processor Anda lebih rendah lagi.



3. Komputer saya sering mati mendadak setelah saya meng-overclock processornya.
- Coba dicek kembali PSU-nya. Jika masih belum Active PFC dan efisiensi dibawah 80%,sangat disarankan untuk tidak meng-overclock processor Anda,karena dapat berakibat fatal.



4. Komputer saya sering mengalami BSOD saat bermain game atau melakukan multitasking program.
- Jika masalahnya setelah melakukan overclock,maka satu-satunya cara adalah men-setting semua ke keadaan saat normal kembali.

Cara Mudah Overclock Processor


Baik, dihari yang indah ini saya akan memberikan penjelasan tentang Overclocking. Overclocking itu sebenernya apa sih ? Overclocking atau sering disingkat OC adalah tindakan memaksa PC untuk bekerja diatas kinerja yang sudah ditentukan oleh produsen. Efek samping dari OC adalah Overheat sampai kerusakan komponen PC, Maka dengan ini sebelum semua kasus terburuk terjadi bahwa SEGALA KERUSAKAN yang terjadi terhadap hardware anda bukan tanggung jawab penulis, atau dengan kata lain, kerusakan yang terjadi adalah tanggung jawab Anda sendiri, oke.
Ada rumor mengatakan overclocking dapat menghilangkan garansi, jadi garansi tidak berlaku walaupun belum expired. Nah, tetapi disamping itu aku banyak menemui kasus orang yang hardwarenya rusak karena overclocking, tetapi garansinya tetap berlaku.


Langkah 1 - Identifikasi Komponen
Sebelum memulai overclocking, investigasi terlebih dahulu spesifikasi PC anda. (Motherboard, RAM/Memory , Processor , VGA Card, PSU (Power Supply Unit) )

Langkah 2 - Merek Hardware Yang Cocok Untuk Overclocking
Cari tahu lebih dalam lagi tentang chipset yang motherboard yang kalian pakai. Chipset ini berguna untuk mengetahui seberapa besar kemampuan motherboard dalam membantu overcklocking kinerja processor kalian. Berikut ini daftar chipset-chipset dari INTEL yang kemampuannya sudah bisa untuk dioverclock lebih dahsyat. Oh ya, biasanya untuk mengetahui chipset apa yang kalian gunakan di motherboard kalian, bisa liat tipe mobo (Motherboard) kalian menggunakan software Lavalys Everest misalnya. Misal Asus Abit IX-38 Quad GT berarti memakai chipset Intel X38.

Chipset Intel

P965
P35
X38
P48
X48
P45
X58 (Core i7 / Nehalem)
Untuk lebih jelasnya silahkan browsing di internet mengenai chipset motherboard kalian. Tapi bagaimana jika chipset kalian tidak bisa melakukan overclocking ? Tidak perlu khawatir, pada dasarnya OC tidak dipengaruhi oleh jenis chipset yang kalian gunakan. Cuman, kalo pake chipset yang ada di atas, hasil OC yang kalian dapat bisa lebih dahsyat. Misalnya kalian masih pake chipset lawas semacam 915P, 945P, hasil yang kalian dapatkan sangat kecil. itu aja koq...

Motherboard Yang Dianggap Bagus

Biostar = Harganya murah, dan kemampuannya sangat masuk akal jika ditilik dari price per performance nya. Cocok bagi kalian yang suka dengan opsi overclock di BIOS mudah dimengerti. Tapi, Biostar yang seri TP35 / TP45, untuk seri yag lain sih, kurang terjamin, kekurangannya ada di minim nya fasilitas lain seperti firewire, 2xgigabit lan, solid caps.
Asus = Kalo di dunia HP, mirip-mirip kaya' nokia lah. Menang di nama, dan juga menang di fitur-fitur nya yang melimpah, tapi kalo soal performa OC, masih setara dengan DFI dan Biostar. Terkecuali untuk seri asus yang high-end and flagship nya, seperti Maximus 2 Extreme, Rampage 2 Extreme, dll. Fiturnya yang melimpah dan sangat cocok untuk melakukan overclocking, desainnya pun sangat menarik.
Abit = Performa lumayan dan didukung fasilitas yang lebih baik dibandingkan biostar, dan juga after sales nya yang baik. Cocok bagi para pemula yang ingin belajar overclocking, dengan budget standar.
Gigabyte = DQ6 merupakan versi high end-nya Gigabyte, atau mau coba yang seri flagship nya, EP45 Extreme ? Pasti dahsyat-nya.

DFI = Perfect choice for enthusiast overclocker. Opsi BIOS-nya yang rumit menunjukan bahwa motherboard ini disetting untuk overclock setinggi-tingginya. Harganya juga jauh di bawah motherboard-motherboard yang lain.
Masih banyak lagi merek motherboard yang cocok untuk melakukan Overclocking, untuk lebih jelasnya silahkan browsing di internet.

RAM: Team Xtreme (Bukan Dark), A-Data Extreme Edition, G.Skill, OCZ.

Langkah 3 - Persiapan Mental

Harus dengan pikiran kosong dan tenang. Tidak memikirkan, garansi hilang, hardware rusak, tapi harus hati-hati. Step by step, jangan terburu-buru naikin performa, kalau tidak hardwarenya bisa rusak.

Langkah 4 - Sebelum Overclock

1. Overclock juga bisa membuat sistem tidak stabil, suatu tantangan buat kita untuk menyetabilkannya di hasil overclock tertentu.

2. Angka genap bukanlah segalanya. Misal menaikan FSB Processor dari 200 ke 400. Bisa saja 400Mhz itu bukan hasil overclock maksimalnya. Mungkin bisa saja maksimalnya 433Mhz.

3. Tidak semua processor yang sama bisa diOC dengan frekuensi yang sama pula. Misal, Core2Duo E8500 yang hasil setelah overclocknya dari 3,16 GHz jadi 6,2 GHz belum tentu sama dengan E8500 yang kita pake. Mengapa? Karena semua processor itu pada dasarnya dibuat dalam wadah yang sama, setelah itu baru dites pada level dimana dia dites dan bisa melalui tes tersebut. Misal, processor E2xxx dites, dan apabila bisa melewati tes 1,8 Ghz maka processor itu diberi label E2180 (2,0GHz), jika hanya 1,8 GHz ato 1,6GHz maka akan diberi label E2160 dan E2140.

4. Tombol/Jumper Clear CMOS

Kalau kalian tidak tahu dimana bagian ini, lebih baik urungkan niat kalian buat OC.
Jumper Clear CMOS adalah tombol reset, yang mereset BIOS ketika tidak bisa masuk kedalamnya.
Biasanya tombol/jumper clear cmos ada di dekat batere bios.

Cara gantinya? ubah posisi jumper dari 1-2 ke 2-3, trus tekan power (biasanya gak nyala) dan kembalikan lagi posisi jumper dari 2-3 ke 1-2. Berarti kalian udah mengembalikan settingan bios ke settingan awal, kalo di hape namanya restore factory settings.

Langkah 5 - Overclocking

Selamat datang di menu BIOS (Basic Instruction Operating System). Di sini tempat kalian OC processor kalian untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bingung di menu BIOS ? Coba kalian cari baris pertama bagian kiri, nah biasa di situ yang mengandung informasi tentang processor kalian, misal frekuensi komputer kalian, multiplier, voltase,dll. Tidak semuanya menu BIOS tentang processor anda, biasanya dikiri bagian atas.



Nah kalau gambar di atas terletak pada "Frequency/Voltage Control".

Frekuensi Processor

Ubahlah freq processor kalian sedikit demi sedikit, setiap 10MHz ato 5MHz cukup, lebih bagus kalau 2-3Mhz, lalu save and exit. Apabila dikemudian ternyata tidak bisa masuk bios, ato ada bunyi-bunyi yang aneh dari CPU, apa yang harus kalian lakukan? Itu tandanya settingan kalian tidak bisa dijalankan oleh motherboard. Udah tau kan apa yanh harus dilakukan? Ubah posisi jumper, set lagi deh.

Perbandingan FSB dan RAM

Gunanya agar memori yang kalian gunakan tidak akan menjadi hambatan ketika OC. Kebanyakan orang mengeluh karena memorinya tidak kuat. "Mengapa memoriku nggak kuat?" Biasanya karena freq processor kalian tidak bisa dijalankan :

DDR2-PC6400 artinya memori berjalan di 6400:8 = 800MHz
DDR2-PC5300 artinya memori berjalan di 5300:8 = 667MHz
DDR2-PC4200 artinya memori berjalan di 4200:8 = 533MHz

Kesimpulan? Kemampuan memori berjalan dilihat dari PC6400,PC5300,PC4200 trus dibagi 8.


Mengetahui Frekuensi Memory dan Processor

Sebagai contoh aku gunakan E2160 (9x200MHz).

Rasio 1:1 --- Apabila FREQ PROCESSOR 200MHz, maka FREQ RAM dikali 2, yaitu 400MHZ.
Rasio 3:2 --- Apabila FREQ PROCESSOR 200MHz, maka FREQ RAM ( 2 dikali 3 dibagi 2, hasilnya 3 ), yaitu 600MHZ.
Rasio 4:5 --- Apabila FREQ PROCESSOR 200MHz, maka FREQ RAM ( 2 dikali 4 dibagi 5, hasilnya 1,6 ), yaitu 320MHZ.
Rasio 2:1 --- Apabila FREQ PROCESSOR 200MHz, maka FREQ RAM ( 2 dikali 2 dibagi 1, hasilnya 4 ), yaitu 800MHZ.

Blue Screen atau Layar Biru

Itu tandanya ada settingan yang salah dengan bios kalian. Biasanya disertai dengan bunyi-bunyi aneh untuk motherboard tertentu. Jangan panik dulu bro, itu cuma kesalahan kecil kok. Faktornya macam-macam yang bikin komputer bro tidak mau nyala,berikut ini masalah yang biasa terjadi selama kesalahan kecil dalam OC.

1. Memori gak kuat ngangkat, disebabkan oleh freq memori yang terlalu tinggi/rendah dibandingkan dengan freq standar. Contoh, ddr2 pc 5300 (667 MHz) apabila dijalankan di freq >700MHz (kira") kadang" bisa error. Gak semua memori kaya begini koq, tergantung merek memorinya juga sih. Standarnya seh begini bro.

2. Masuk sih ke bios, tapi waktu masuk windows ada blue screen ( ada tulisan "Windows memory dump" )
Nah kalo ini masalah terletak pada voltase yang dialokasikan untuk CPU dan Memory anda, ( untuk OC yang extreme masalah juga berkaitan dengan voltase northbridge dan southbridge ).

Naikin aja voltase Memory dan CPU sedikit demi sedikit. Jangan terlalu lebih, kenapa? Agar CPU-nya tidak overheated / terlalu panas, yang dapat memicu kerusakan. Naikin saja sekitar 0,01-0,05v (Processor) dan 0,1-0,2v (Memory). Jaga suhu processor kalian.

Jangan liat suhu processor di BIOS, kadang-kadang bisa menipu.
3. Komputer tidak bisa menyala. Tenang saja bro, cukup ubah jumper Clear CMOS, seperti yang dijelaskan di atas.

Langkah 6 - Pengecekan

1. Kesetabilan Processor

Kebanyakan proccessor awalnya stabil setelah di-OC ( masuk windows, jalanin beberapa aplikasi, dsb. ) tetapi sebenarnya gak cuma 10 menit-30 menit buat ngeliat komputer kalian stabil ato gak jalan di freq segitu, tetapi butuh waktu sekitar 7-8 jam.

2. Suhu

Jangan terlalu panas juga ya bro suhu processor kalian, MAX ada di 60C lah buat kegiatan sehari-hari di ruangan non-AC. Kalo sampe lebih, mending turunin dikit deh bro freq processor, biar gak cepet rusak.

Baik, sekian informasi dari saya mengenai cara melakukan overclocking, jika ada salah kata mohon dimaafkan dan terima kasih

melakukan Overclock pada Procesor AMD

Panduan overclocking ini akan kita bagi jadi beberapa step biar gampang, dan hasil-hasil yang kita inginkan bisa tercapai.
Ok langsung yuk kita praktekin...

Step 1 :
Dalam overclocking ada beberapa hal dari hardware yang kita gunakan dalam proses overclocking yang harus kita pahami spesifikasi dan  karakternya, contohnya prosesor, motherboard, memory dan yang paling utama maximum temperatur yang dapat ditahan, default dan maximum dari voltase, kedua hal tersebut akan kita jadikan patokan sampai dimana kita bisa "mengajak lari" si komputer, karna itu kita harus tau kemampuan atau limit dari hardware yang akan kita oprek supaya tidak mengakibatkan kerusakan pada hardware yang akan kita Oc atau bisa-bisa meledug dah  hihi, bukan mau nakut-nakutin loh tapi hati-hati itu perlu ya kan.

Step 2 :
Untuk membantu proses overclok nanti kita perlu siapkan beberapa software bantu seperti CPUz, CoreTemp dan Orthos.
- Cpuz : fungsinya nanti sebagai informasi clock speed di system, bisa juga digunakan untuk melihat spesifikasi lengkap dari komponen komputer anda.
- Orthos berfungsi sebagai stability Tester saat proses overcloking masuk dalam tahap finishing.
- CoreTemp berfungsi sebagai pemantau suhu processor selama proses overcloking.

Step 3 :
Ok, setelah menyiapkan beberapa software bantu tersebut, anda bisa lanjutkan dengan mencari maximal clock speed dari prosesor yang akan di overclok dengan cara merubah beberapa nilai variablenya di Bios, variable apa saja yang mempengaruhi clock speed prosesor, ada tiga yang saya ketahui diantaranya
- FSB
- Multiplier
- Voltage
Untuk mencari nilai maximal clock speed prosesor berbasis AMD sebaiknya anda mematikan dulu fitur AMD quiet & cool setelah restart dan masuk kedalam Bios dengan cara restart dan menekan tombol Del pada saat POST (berbeda untuk setiap Motherboard), kenapa anda harus mematikan fitur AMD quiet & cool, sebab apa bila fitur ini aktif maka clock processor akan secara otomatis diset sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang sedang dijalankan. Kalau kita tetap lakukan proses overclock dalam keadaan fitur ini aktif semuanya akan menjadi sia-sia. Langkan selanjutnya adalah mematikan semua spread spectrum, hal ini kita lakukan untuk menghindari terjadinya overclock pada hardware-hardware yang sebenarnya tidak ingin kita overclock seperti Harddisk, PCIe clock, kalau tidak kita mematikan / me-lock spread spectrum nya bisa jadi Harddisk maupun Vga card anda bisa jadi korban salah praktek hihi.


Men-disable-kan FSB spread spectrum

Default untuk clock Pcie adalah 100Mhz , jika kita tidak lock maka clocknya akan meningkat seiring dengan kenaikan FSB, kenaikan clocknya dapat dihitung dengan rumus FSB x Divider = PCI or AGP Bus Speed.
Perlahan-lahan mulailah menurunkan clock dan clock htt-link suapaya kita dapat menemukan clock maximal prosesor
- Untuk menurunkan htt-link clock kita set Htt multi ke 3x .
- untuk menurunkan memory clock kita set dividernya ke ddr 400 dan setting dengan timming longgar 5-5-5-12-2T. untuk lebih jelasnya anda bisa lihat disini

Untuk menghitung clock prosesor gunakan rumus berikut :

Clock Speed(MHz) = multiplier x BUS Speed(Mhz)


contoh: 200Mhz x 9,5 = 1900Mhz / 1,9Ghz.


oks sekarang coba naikkan FSB-nya ke 25 persen dari clock standard 

Contoh :
AMD64 X2 3600+ brisbane
FSB : 200Mhz
Multiplier : 9,5
Jadi default clocknya : 200Mhz x 9,5 = 1900Mhz / 1,9Ghz
kita tingkatkan FSB nya sebesar 25% maka perhitungannya:
=FSB + (FSB x 25%)
=FSB + (( FSB x25 ) : 100)
=200 + ((200x25) : 100)
=250
berarti kita naikkan FSBnya ke 250Mhz, save settingan bios anda kemudian restart komputer….. ada dua kemungkinan yang akan anda alami.
*pertama gagal masuk OS , jika hal ini terjadi berarti batas maksimal kecepatan processor anda pada default voltage tidak mencapai 25% L lakukan langkah A seperti di bawah
*kedua Berhasil masuk OS , jika hal ini terjadi maka dapat dikatakan anda telah berhasil meningkatkan performa processor anda sebesar 26% J lakukan langkah B seperti di bawah.

Langkah A buat yang gagal masuk windows :
Buat anda yang tidak bisa masuk windows tidak perlu takut dan berkecil hati.
yang perlu anda lakukan jika gagal loading OS
restart komputer kemudian kembali masuk ke menu bios, jika anda tidak bisa masuk BIOS maka perlu dilakukan clear CMOS (baca buku manual motherboard anda untuk prosedur clear CMOS). Setelah berhasil masuk ke bios pastikan fitur quiet&cool serta
spectrum dalam kondisi disable. Kemudian turunkan FSB-nya 5tingkat .(kalau sebelumnya 250 jadikan 245) save kemudian restart. Lakukan langkan B seperti dibawah.

Langkah B buat yang bisa masuk windows :
jangan senang dulu karna masih ada stability test untuk memastikan apakah semua proses berjalan dengan normal atau tidak.
jika anda telah berhasil loading OS maka langkah selanjutnya adalah
- jalanan Cpuz lihat core speed-nya apakah benar sesuai dengan perhitungan .
- jalankan CoreTemp untuk memantau suhu processor
(jika terjadi overheating upgrade Hsf atau turunkan FSBnya)
-jalankan orthos minimal 15 menit  untuk stability test

stability chek










Langkah lanjutan
Restart komputer Masuk ke menu BIOS kemudian naikkan FSBnya 5 tingkat.

Jika telah melakukan langkan B dan tidak terjadi error maka lakukan Langkah lanjutan lakukan berulang-ulang sampai terjadi error di orthos. Kemudian restart computer dan kembalikan ke FSB terakhir sebelum anda mengalami error di Orthos. Cek stability dng orthos selama 3jam jika terjadi error turunkan lagi sampai bisa lolos tanpa error(anda telah menemukan maximal clock processor @ default voltage) catat baik-baik FSB dan multipliernya…..

Step 4 :
mencari maximal clock memory (dengan settingan max core processor), mencari maximal speed memory dapat kita lakukan dengan mengubah nilai beberapa variable di bios. Adapun variable yang mempengaruhi clock memory speed adalah
-FSB
- Multiplier
- Divider
- timming
- Voltage
karena kita melakukan overclock ini untuk memaksimalkan kinerja system bukan untuk benchmark salah satu hardware maka kita mencari maksimal memory clock dengan menggunakan FSB dan multiplier dari maksimal processor clock yang telah kita dapat.

Adapun rumus untuk perhitungan memory adalah
(FSBxMultiplier) : divider
= (processor clock speed) : divider

-divider table jika menggunakan multiplier 10/9,5
DDR400 / (1:1) = 10
DDR533 / (4:3) = 7
DDR667 / (4:10) = 6
DDR800 / (2:1) = 5
Contoh :
Dari hasil uji coba maximal clock speed processor didapat
FSB: 316Mhz
Multiplier : 9,5

Maka processor clock speednya : 316 x 9,5 = 3002Mhz
>Jika kita set dividernya DDR400 / (1:1)
Maka memory clock speednya : 3002 : 10= 300Mhz
>jika kita set dividernya DDR533 / (4:3)
Maka memory clock speednya : 3002 : 7= 428Mhz
> Jika kita set dividernya DDR667 / (4:10)
Maka memory clock speednya : 3002 : 6 = 500Mhz
> Jika kita set dividernya DDR667 / (4:10)
Maka memory clock speednya : 3002 : 5 = 600Mhz

Okay sekarang anda sudah mengetahui FSB,multiplier,voltage(default),tinggal sekarang kita tentukan timming memory . set dahulu di timing berapa memory akan bekerja
(selalu gunakan command rate 2T)
setelah kita tentukan timmingnya berarti kita tinggal bereksperimen menaikkan divider memorynya..
langkah2nya sama seperti pada saat kita mencari maksimal processor speed.cuman kalau pada saat kita mencari processor speed yang dirubah dinaikkan-diturunkan adalah FSB. Untuk mencari maksimal memory speed ini yang dirubah adalah divider dan timmingnya saja. Lakukan kenaikan divider step by step test dengan orthos untuk menguji kestabilannya hingga didapatkan divider dan timming yang paling maksimal.

Step 5 :
menentukan kecepatan transfer motherboard atau yang biasa disebut Htlink di Cpuz
variable di bios yang mempengaruhi maximal speed dari mobo ini adalah
*FSB
*HTT multi
*chipset voltage
untuk perhitungan kecepatan transfer mobo ini didapat dengan rumus
FSBxHtt multi
Untuk menset kecepatan transfer ini usahakan jangan terlalu tinggi dari 1000Mhz
Jika kita sudah mengetahui FSB dan Httspeed yang ingin kita capai berarti kita tinggal menentukan httmultinya.
Contoh: FSB: 316Mhz
Httspeed +- 1000Mhz
Jadi htt multi yang paling dapat dipilih adalah 3x
Jika kita memilih 3x berarti httspeed: 316x3=948Mhz

Kemudian langkah terakhir adalah test dengan orthos selama 12jam dan harus tanpa error. Jika masih terjadi error turunkan FSBnya sedikit kemudian test lagi sampai benar2 tidah terjadi error selama 12jam.(overclocking system @default voltage success)

Catatan Penting ! :
-lakukan secara telaten panduan overcloking pemula ini,
-jangan tergesa-gesa.
-Selalu pantau suhunya jangan sampai terjadi overheating
(melebihi batas maximal temperature)
-jika anda sudah berhasil overclock dengan default voltage anda dapat improve sendiri dengan menaikkan tegangan yang tentunya akan membuat pencapaian maximal clock meningkat.

Jenis Processor dan spesifikasi


PROCESSOR INTEL
Intel Core 2 Duo E7400 2.80GHz LGA 775 Dual Core Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 2.80Ghz
    64 bit Support: Yes
    FSB: 1066MHz
    Hyper-Threading Support: No
    L2 Cache: 3M shared
    Manufacturing Tech: 45 nm
    Virtualization Technology Support: No
    Processors Type: Desktop
    Series: Core 2 Duo

Intel Core 2 Quad Q8200 2.33Ghz LGA 775 Quad Core Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 2.33Ghz
    64 bit Support: Yes
    FSB: 1333MHz
    Hyper-Threading Support: No
    L2 Cache: 4MB
    Manufacturing Tech: 45 nm
    Virtualization Technology Support: Yes
    Processors Type: Desktop
    Series: Core 2 Quad

Intel Core i7 920 2.66GHz LGA 1366 Quad Core Processor
  • Spesifikasi:
  • Series: Core i7 / Nehalem
    QPI: 4.8GT/s
    L2 Cache: 4 x 256KB
    L3 Cache: 8MB
    Manufacturing Tech: 45 nm
    64 bit Support: Yes
    Hyper-Threading Support: Yes
    Virtualization Technology Support: Yes

Intel Core 2 Quad Q9550 2.83GHz LGA 775 Quad Core Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 2.83Ghz
    64 bit Support: Yes
    FSB: 1333MHz
    Hyper-Threading Support: No
    L2 Cache: 12MB
    Manufacturing Tech: 45 nm
    Virtualization Technology Support: Yes
    Processors Type: Desktop
    Series: Core 2 Quad

Intel Core 2 Duo E8500 3.16GHz LGA 775 Dual Core Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 3.16Ghz
    64 bit Support: Yes
    FSB: 1333MHz
    Hyper-Threading Support: No
    L2 Cache: 6M shared
    Manufacturing Tech: 45 nm
    Virtualization Technology Support: No
    Processors Type: Desktop
    Series: Core 2 Duo

Intel Celeron E1400 2.0GHz LGA 775 Dual Core Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 2.0Ghz
    64 bit Support: Yes
    FSB: 800MHz
    Hyper-Threading Support: No
    L2 Cache: 512KB
    Manufacturing Tech: 65 nm
    Virtualization Technology Support: No
    Processors Type: Desktop
    Series: Celeron Dual-Core

Intel Core 2 Duo E8400 3.00GHz LGA 775 Dual Core Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 3.00Ghz
    64 bit Support: Yes
    FSB: 1333MHz
    Hyper-Threading Support: No
    L2 Cache: 6M shared
    Manufacturing Tech: 45 nm
    Virtualization Technology Support: No
    Processors Type: Desktop
    Series: Core 2 Duo

PROCESSOR AMDAMD Athlon II X2 245 2.9GHz Socket AM3 DUAL CORE Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 2.9Ghz
    64 bit Support: Yes
    Hyper Transports: 3600MHz
    Hyper-Transport Support: Yes
    L2 Cache: 2 MB
    Manufacturing Tech: 45nm
    Processors Type: Desktop
    Thermal Power: 65W
    Voltage: 0.85V - 1.425V

AMD Athlon II X2 550 3.1GHz Socket AM3 DUAL CORE Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 3.1Ghz
    64 bit Support: Yes
    Hyper Transports: 4000MHz
    Hyper-Transport Support: Yes
    L2 Cache: 2 x 512KB
    Manufacturing Tech: 45nm
    Processors Type: Desktop
    Thermal Power: 80W
    Voltage: 0.85V - 1.425V

AMD Athlon 64 X2 7550 Kuma 2.5GHz TRAY Socket AM2+ DUAL CORE Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 2.5Ghz
    64 bit Support: Yes
    Hyper Transports: 3600MHz
    Series: Athlon 64 X2
    Manufacturing Tech: 65 nm
    Processors Type: Desktop
    L1 Cache: 128KB+128KB
    L2 Cache: 2 x 512KB
    L3 Cache: 2MB

AMD Athlon II X2 250 Regor 3.0GHz Socket AM3 DUAL CORE Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 3.0Ghz
    64 bit Support: Yes
    Hyper Transports: 4000MHz
    Hyper-Transport Support: Yes
    L2 Cache: 2 x 1MB
    Manufacturing Tech: 45nm
    Processors Type: Desktop
    Thermal Power: 65W
    Voltage: 0.85V - 1.425V

AMD Athlon 64 X2 7750 Kuma 2.7GHz Socket AM2+ DUAL CORE Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 2.7Ghz
    64 bit Support: Yes
    Hyper Transports: 3600MHz
    Series: Athlon 64 X2
    Manufacturing Tech: 65 nm
    Processors Type: Desktop
    L1 Cache: 128KB+128KB
    L2 Cache: 2 x 512KB
    L3 Cache: 2MB

AMD PhenomII X4 955 DENEB 3.2GHz BLACK EDITION Socket AM3 Quad-Core Processor
  • Spesifikasi:
  • Processors Type: Desktop
    Series: Phenom II X4
    L2 Cache: 4 x 512KB
    L3 Cache: 6MB
    Manufacturing Tech: 45 nm
    64 bit Support: Yes
    Hyper-Transport Support: Yes

AMD Athlon 64 X2 7850 Kuma 2.8GHz BLACK EDITION Socket AM2+ DUAL CORE Processor
  • Spesifikasi:
  • Clock Speed: 2.8Ghz
    64 bit Support: Yes
    Hyper Transports: 3600MHz
    Series: Athlon 64 X2
    Manufacturing Tech: 65 nm
    Processors Type: Desktop
    L1 Cache: 128KB+128KB
    L2 Cache: 2 x 512KB
    L3 Cache: 2MB
    Thermal Power: 95W

AMD PhenomII X4 810 DENEB 2.6GHz Socket AM3 Quad-Core Processor
  • Spesifikasi:
  • Processors Type: Desktop
    Hypertransport: 4000 MHz
    Socket: AM3
    Series: PhenomII X4
    L1 Cache: 512KB
    L2 Cache: 2MB
    L3 Cache: 4MB
    Manufacturing Tech: 45 nm

AMD PhenomII X3 710 HEKA 2.6GHz Socket AM3 Triple-Core Processor
  • Spesifikasi:
  • Processors Type: Desktop
    Series: Phenom X3
    Speed: 2,6GHz
    Hyper Transports: 4000MHz
    L1 Cache: 128KB+128KB
    L2 Cache: 3 x 512KB
    L3 Cache: 6MB
    64 bit Support: Yes
    Hyper-Transport Support: Yes
    Virtualization Technology Support: Yes
    Manufacturing: 45nm

AMD vs INTEL Lebih baik mana?


amd vs intel : mana yg lebih baik?
Karena banyaknya pertanyaan yang ingin tahu mengenai AMD atau Intel dan perkembangan mereka. Disini  di artikel terbaru kali ini, saya akan membahasnya sedikit mengenai hal tersebut karena amd vs intel banyak menjadi perdebatan orang sekarang.

Sejarah AMD vs Intel:
Alkisah, suatu hari, ada seorang pendekar muda dan karismatik berinisial AMD. Sbgmn mstinya seorang pemuda, dia sgt bersemangat dan mudah panas. Karna giatnya dia berlatih, kemampuannya pun terus meningkat seiring dgn waktu.

Sbg pendekar yg haus tantangan, dia bermimpi mengalahkan sang sakti yg dikenal dgn nama Intel. Sang Intel adalah pelopor dan pendekar legendaris terkenal yg kini tengah menguasai jagad persilatan. Berbeda dgn sikap membara AMD, karena lebih dewasa, dia lebih tenang dan berpikir dgn kepala dingin. Selain itu dia memiliki kemampuan menggandakan diri yg luar biasa.

Selama beberapa waktu AMD muda masih tdk dapat mengalahkan sang legenda. Walaupun ksatria muda ini memiliki gerakan yg luar biasa cepat. Namun dia tetap tidak mampu bertahan dr jurus-2 andalan Intel. Bahkan kadang-2 dia justru terbakar oleh jurus berkecepatan tingginya.

Stlh bulan brganti bulan dan tahun brganti tahun, AMD telah menjadi seorang pendekar sakti. Dia mengalahkan para saingannya. Dan oleh karna sifatnya yg royal dia lebih terkenal di kalangan rakyat kelas menengah-bawah. Kini dia akan menantang sang seteru legendarisnya.

Di tempat bernama Benchmark Plains, yg menjadi saksi bisu pertarungan antara dua ksatria sakti penguasa dunia persilatan. Menentukan siapa yg akan menjadi raja petarung seantero jagad.

Terlihat AMD berhadapan dgn sang legenda, Intel. Belum ada yg memulai pertarungan. Mereka saling berpandangan sengit. Angin berhembus kencang ke segala arah seolah menghindari arena bertarung. Pohon-2 menggugurkan daunnya seakan gemetar bergidik ngeri melihat kedua pendekar sakti.

Saat daun terakhir menyentuh tanah, AMD berinisiatif menyerang lebih dulu. Dengan gerakan khas super cepatnya di menyerang Intel. Sementara AMD bertubi-2 menyerang Intel, sang legenda ini dngn tenang menghindari dan menangkis seluruh serangan yg dihujankan kpdnya.

Serangan silih berganti, dgn kemampuannya masing-2. Akhirnya mereka berdua sama-2 hampir kehabisan tenaga. Tubuh AMD terluka dan mengeluarkan kepulan uap karna panas akibat gerakan kilatnya. Sdgkn Intel yg terlihat cukup tenang, merasa frustasi akibat serangan bertubi-2 dan dia tak mampu menandingi gerakan musuhnya.

Melihat kondisi demikian Intel tak segan mengeluarkan jurus membelah diri yg bernama Multi-Core No Jutsu. Dan sekarang ada 7 orang Intel berdiri di tanah ditambah dgn Intel yg asli. AMD yg tak ingin dikalahkan oleh sang legenda itu kemudian menenggak sebotol nitrogen cair kemudian melakukan jurus OverClock no Jutsu. Tubuhnya memancarkan energi yg begitu besar. Sekarang kekuatan dan kecepatannya meningkat drastis.

Kini kedua pendekar sakti itu berada di kekuatan puncaknya.

Bersambung... hahaha Terimakasih Kawan Telah Melihat Karanganku


  • LGA 775: Mobo dengan soket ini hanya untuk dipasangkan dengan prosesor Intel Celeron 347-Celeron 3200, Pentium 4 521, dan Core 2 series. Prosesor terbaru Core i5, dan i7 ngga bisa dipasang d mobo soket ini. Mobo soket ini memiliki paling banyak varian Chipset (945 – X48) dan tersedia dalam dua “rasa” RAM (tergantung vendor): DDR2 dan DDR3 dengan konfigurasi Dual Channel
  • LGA 1156: Mobo dengan soket ini hanya bisa dipasangkan dengan prosesor Intel Core i5 7xx dan Core i7 8xx. Prosesor Core 2 series dan Core i7 9xx tidak bisa dipasangkan d mobo soket ini. Mobo soket ini berchipset P55 (untuk saat ini) yang membutuhkan RAM DDR3 Low-Voltage Dual Channel. Menurut review yang ada, DDR3 yg digunakan harus bertipe Low-voltage dan berbeda dengan DDR3 biasa.
  • LGA 1366: Mobo dengan soket ini hanya bisa dipasangkan dengan prosesor Intel Core i7 9xx. Prosesor Core 2 series, Core i5, dan Core i7 8xx tidak bisa dipasangkan pada mobo soket ini..
PLUS(+):
  • Memiliki varian-varian dengan performa paling kencang, bahkan belum ada prosesor AMD yg bisa jd tandingannya pd range hrg >2jt (tepatnya AMD emg ga punya prosesor dgn hrg >2jt).
  • Banyak yang bilang sangat stabil dipakai keperluan aplikasi berat dan multi tasking
  • Range varian dan harga paling banyak
  • Rasio Clock/performance paling baik
  • Konsumsi daya kecil dengan performa tinggi
MINUS(-):
  • Harganya mahal
  • Banyaknya varian bisa bikin bingung
  • Varian tertinggi (Extreme Edition) mahal amit-amit
  • Harga satu platform (prosesor+mobo+RAM) yang tinggi.


  • Soket AM2+: Bisa dipasangkan dengan prosesor AM2+ dan AM3. Soket ini hanya suport RAM DDR2 Dual Channel.
  • Soket AM3: Hanya bisa dipasangkan dengan prosesor AM3 saja. Soket ini sudah suport penggunaan RAM DDR3 Dual Channel.
PLUS(+):
  • Harga murah, dengan performa seimbang
  • Varian lebih ditujukan ke arah ekonomis dengan price/performance ratio tertinggi yang bahkan melebihi price/performance Intel.
  • AMD panas? kata siapa? itu mah AMD d jaman dinosaurus masih hidup. Skrg,di sini uda banyak yang buktiin kl AMD Quad-core bahkan bisa lebih dingin drpd Intel Dual-core.
  • Varian tertinggi (Black Edition) dibandrol dgn hrg terjangkau, tanpa kehilangan muka d depan prosesor Intel dengan harga yang sama.
  • Harga platform (prosesor+mobo+RAM) lebih murah tanpa mengorbakan performa kseluruhan.
MINUS(-):
  • Konsumsi daya lebih tinggi drpd prosesor Intel dengan performa sama
  • RasioClock/performance yang lbh rendah drpd Intel (contohnya AMD Phenom II X4 955BE 3,2GHz baru bisa ngimbangin Intel Core 2 Quad Q9550 yg 2,8GHz, dan Phenom II 810 3,6GHz bisa diimbangin sm stock Core i5 750 2,6GHz)


Sumber : http://pcomsolution.com/faq/amd-vs-intel-pilih-mana-ya/


AMD vs Intel.. Dua-duanya punya plus-minus pada rentang harga masing-masing. Tergantung anda akan merakitnya nanti. Perlu diingat bahwa komponen AMD tidak bisa masuk ke Intel, maksudnya adalah jika anda ingin merakit komputer AMD belilah komponen yang mendukung AMD bukan membeli komponen intel..

Soket-soket prosesor AMD


Soket adalah tempat dudukan prosesor pada motherboard. Dudukan ini berbentuk segi empat dengan lubang-lubang kecil tempat tertancapnya kaki-kaki (pin-pin) prosesor yang tersusun membentuk matriks 2 dimensi. Susunan, letak, dan jarak antar lubang sama persis dengan susunan, letak, dan jarak antar pin-pin pada prosesor.
Istilah soket (nama lengkapnya adalah soket CPU atau soket prosesor) telah digunakan secara luas dalam dunia komputer untuk menggambarkan konektor yang menghubungkan motherboard dengan prosesor, khususnya untuk tipe komputer desktop dan server. Prosesor yang dimaksud di sini terutama prosesor berarsitektur Intel x86.
Banyak sekali ditemukan soket-soket pada motherboard yang diproduksi menggunakan arsitektur PGA (Pin Grid Array). Seperti telah disinggung di atas, pada soket tersebut banyak lubang-lubang tempat tertancapnya (diselipkannya) pin-pin atau kaki-kaki prosesor yang terletak di sisi bawah permukaan prosesor. Contoh soket yang menggunakan arsitektur ini adalah:
· Soket 5 yang memiliki 296 pin CPGA (Ceramic Pin Grid Array). Soket ini digunakan untuk prosesor AMD K5 SSA5.
· Soket A yang memiliki 462 Pin CPGA. Soket ini biasanya digunakan oleh prosesor AMD K7 Thunderbird (Athlon Thunderbird). Sebenarnya prosesornya sendiri memiliki 462 pin, 9 pin diantaranya tertutup (tidak ada), sehingga secara nyata hanya memiliki 453 pin. Inilah kekhususan dan tipe soket A (462 Pin CPGA).
· Soket A (EV6) yang memiliki 462 pin OPGA (Organic Pin Grid Array). Contoh prosesor AMD yang menggunakan soket ini adalah Athlon XP.
Masih banyak contoh-contoh prosesor AMD yang menggunakan soket berarsitektur PGA.
Socket 296 berarti dudukan prosesor tersebut memiliki 296 lubang. Dengan sendirinya socket tersebut untuk dudukan prosesor yang jumlah kaki atau pin-pin-nya sebanyak 296 pin. Begitu juga pengertian untuk soket-soket berarsitektur PGA lainnya.
Dudukan prosesor pada motherboard tidak selalu berbentuk soket, ada pula yang berbentuk slot, atau dapat dikatakan dudukan berbasis slot (memang bentuknya lebih mirip slot ekspansi dari pada soket). Prosesornya sendiri dikemas menggunakan dudukan berbentuk slot yang disebut single edge connection. Contoh prosesor AMD yang menggunakan dudukan berarsitektur slot ini, antara lain prosesor AMD K7 (Athlon Argon, Pluto, Orion dan Thunderbird). Nama slot-nya adalah slot A.
Selain jenis soket-soket tersebut, masih ada lagi jenis soket yang lain, yaitu soket A (untuk prosesor AMD dengan jumlah pin 462), Soket AM2 (untuk prosesor AMD dengan jumlah pin 940), soket F dan lain-lainnya.

Daftar berbagai jenis soket dan slot prosesor yang digunakan pada prosesor buatan AMD disajikan pada tabel berikut:


Perlu diketahui bahwa pada awalnya, prosesor-prosesor produksi AMD menggunakan soket keluaran Intel, misalnya soket 1, soket 2, soket 3, soket 5, dan soket 7. Sejak Intel mengeluarkan dudukan prosesor tipe Slot 1, tidak lagi memberikan hak penggunaan Slot dan soket produksinya untuk produsen prosesor lainnya. Akibatnya, AMD terpaksa mengembangkan slot dan soket sendiri untuk dudukan prosesor produksinya. Soket yang pertama kali diproduksi oleh AMD diberi nama Super Soket 7 yang merupakan hasil modifikasi dari soket 7 keluaran Intel. Pada masa-masa berikutnya, AMD memproduksi dudukan prosesor tipe yang lebih baru, antara lain Slot A, Soket A, Soket 754, Soket 939, dan soket AM2.
1. Soket 1

Soket 1 adalah soket standar yang dibuat oleh perusahaan Intel. Soket ini semula digunakan untuk tempat dudukan mikroprosesor golongan x86 buatan Intel sendiri. Prosesor-prosesor buatan Intel yang menggunakan dudukan tipe soket 1 antara lain Intel 80486SX, 80486SX2, Intel 80486DX, 80486DX2, dan Intel 80486DX4 Overdrive. Soket 1 diperkenalkan pada bulan April 1989.

AMD adalah salah satu perusahaan mikroprosesor yang juga memanfaatkan soket 1 buatan Intel ini untuk dudukan prosesornya. Beberapa model prosesor Am486. buatan AMD, menggunakan dudukan soket 1. Karakteristik soket 1 antara lain:

o Memiliki 169 lubang pin, dengan lay out 17 x 17 PGA (Pin Grid Array)

Saat beroperasi, menggunakan tegangan (voltase) 5 Volt.
2. Soket 2

Sebagian model prosesor keluarga Am486 buatan AMD didesain menggunakan soket 2. Seperti halnya soket 1, soket 2 ini adalah soket buatan Intel. Biasanya digunakan untuk dudukan prosesor buatan Intel sendiri, misalnya Intel 80486SX, 80486SX2, 80486DX, 80486DX2, 80486DX4 Overdrive dan 486 Overdrive. AMD hanyalah salah satu perusahaan yang ikut memanfaatkan soket 2 buatan Intel untuk dudukan prosesor produksinya. Soket 2 diperkenalkan pada bulan Maret 1992 oleh perusahaan Intel. Karakteristik soket 2 antara lain:

o Memiliki 238 lubang pin, dengan lay out 19 x 19 PGA (Pin Grid Array)

o Saat beroperasi, menggunakan tegangan (voltase) 5 Volt.

3. Soket 3
Soket 3 adalah soket buatan Intel untuk dudukan prosesor Intel 80486, misalnya prosesor Intel 80486SX, 80486SX2, 80486DX, 80486DX2, 80486DX4 Overdrive, dan 486 Overdrive Pada masa itu, AMD juga menggunakan soket 3 tersebut untuk dudukan prosesornya.

Prosesor buatan AMD yang menggunakan Soket 3 antara lain beberapa model prosesor Am486 dan prosesor Am5x86. Soket 3 diperkenalkan oleh Intel pada bulan Februari 1994. Sebenarnya soket 3 ini merupakan soket yang dapat digunakan untuk prosesor yang memiliki voltase rendah 3,3 Volt. Karakteristik soket 3 antara lain:

o Memiliki 237 lubang pin, dengan lay out 19 x 19 PGA (Pin Grid Array)

Saat beroperasi, menggunakan tegangan (voltase) 5 Volt atau 3,3 Volt.
4. Soket 5

Sama seperti Soket 3, Soket 5 juga soket buatan Intel. Soket ini semula untuk dudukan prosesor Intel Pentium Classic 75 MHz hingga 133 MHz dan Pentium OverDrive. Pentium MMX tidak kompatibel dengan soket ini. Pada masa itu, AMD juga menggunakannya untuk dudukan prosesor buatannya, yaitu prosesor AMD K5 (SSA5 dan Godot).

Biasanya, prosesor-prosesor yang menggunakan soket 5 bisa ditempatkan/dipasangkan juga pada motherboard yang menggunakan soket 7.

Karakteristik soket 5 antara lain:
- Memiliki 320 lubang pin SPGA (Saggered Pin Grid Array)
- Saat beroperasi, menggunakan tegangan (voltase) 3,3 Volt
- Mendukung FSB 50 MHz,  60 MHz dan 66 MHz
5. Soket 7

Soket 7 adalah soket prosesor yang didesain oleh Intel, dan diproduksi untuk menggantikan kedudukan soket 5. Oleh Intel, soket ini digunakan untuk dudukan prosesor desktop Pentium Classic yang bernama sandi P54 dan P54C. Soket ini memiliki lubang pin sebanyak 321 pin PGA (Pin Grid Array). Contoh prosesor Pentium Classic yang menggunakan dudukan soket 7 adalah Pentium 75 MHz, Pentium 90 MHz dan Pentium 100 MHz hingga Pentium 200 MHz. Soket 7 juga digunakan untuk dudukan prosesor desktop Pentium MMX bernama sandi P55C.. Contoh prosesor Pentium MMX yang menggunakan dudukan soket 7 adalah Pentium MMX 166 MHz, Pentium MMX 200 MHz dan Pentium MMX 233 MHz.

Soket 7 diproduksi untuk menggantikan pendahulunya, yaitu soket 5. Soket 7 ini juga dapat digunakan untuk dudukan prosesor-prosesor yang berbasis soket 5. Dengan kalimat lain, dapat dikatakan “Prosesor-prosesor berbasis soket 5 dapat dipasangkan pada soket 7”.

Dibandingkan dengan soket 5, maka soket 7 ini memiliki pin-pin ekstra dan dilengkapi desain dua jalur voltase yang terpisah untuk prosesor. Namun, tidak semua produsen motherboard memanfaatkan peluang desain ini. Motherboard-motherboard tertentu masih menggunakan desain voltase tunggal walaupun menggunakan soket 7. Patut dipahami bahwa soket 5 memiliki voltase tunggal.
Sebenarnya, soket 7 merupakan salah satu jenis soket yang digunakan secara luas oleh berbagai produsen prosesor. Selain kompatibel dengan prosesor produk Intel, soket ini juga kompatibel dengan prosesor AMD maupun Cyrix. AMD pun akhirnya menggunakan soket 7 untuk dudukan prosesor produk terbarunya saat itu, yaitu AMD K5 (SSA5 dan Godot), AMD K6, AMD K6-2, dan AMD K6-III
Sedangkan prosesor-prosesor Cyrix yang kompatibel dengan soket 7 antara lain Cyrix 6×86 (dan MX) P120 – P233.

Soket 7 bekerja dengan baik pada kisaran voltase 2,5 volt hingga 3,5 volt dengan FSB 66 MHz hingga 83 MHz. Soket ini diperkenalkan oleh Intel pada bulan Juni 1995.
6. Super Soket 7
Super soket 7 dikenal pula dengan nama Super 7. Soket ini dikembangkan dari soket 7. Super soket 7 dilengkapi FSB hingga 100 MHz, mampu mendukung bus AGP dan paket SPGA. Memiliki kisaran voltase 2.0 Volt hingga 2.4 Volt. Jumlah lubang pin (lubang kontak) sebanyak 321 lubang pin. Prosesor-prosesor AMD yang menggunakan dudukan super soket 7, antara lain AMD K6-2 dan AMD K6-III. Bahkan prosesor produksi Cyrix juga ada yang menggunakan soket ini.
Prosesor-prosesor yang berbasis soket 7 dapat dipasang (kompatibel) pada motherboard yang menggunakan super soket 7. Tetapi, tidak berlaku sebaliknya. Prosesor yang berbasis super soket 7 tidak akan berjalan sempurna bila dipasang pada motherboard yang menggunakan soket 7. Setidak-tidaknya, prosesor tidak akan berjalan dengan kecepatan penuh (full speed). Sebenarnya, prosesor yang berbasis soket 5 pun bisa dipasangkan pada motherboard yang menggunakan super soket 7. Namun, sayangnya, tidak semua motherboard yang menggunakan desain super soket 7 mendukung voltase yang diperlukan oleh prosesor berbasis soket 5.
Sebelum menggunakan super soket 7, AMD memang menggunakan soket 7 yang sebenarnya milik Intel. Pada saat itu, Intel mengeluarkan soket baru (sebenarnya bertipe slot) untuk dudukan prosesor terbarunya. Tempat dudukan prosesor tersebut dikenal dengan nama Slot 1. Sejak saat itu Intel tidak memberikan hak kepada AMD maupun perusahaan prosesor lain untuk menggunakan Slot 1 miliknya.
Disisi lain, AMD merencanakan merilis prosesor baru dengan kecepatan bus 100 MHz atau lebih. AMD pun segera mencari solusi baru. Mereka segera mengembangkan soket 7. Salah satu hasil pengembangan yang tampak adalah semakin besarnya nilai FSB. Semula, soket 7 ber-FSB 66 MHz, oleh AMD dikembangkan menjadi 100 MHz. Hasil pengembangan atau ekstensi dari soket 7 diberi nama super soket 7 atau Super 7. Tentu saja soket ini dapat menampung prosesor-prosesor yang lebih cepat hingga mencapai 500 MHz. Bahkan prosesor AMD K6-3 yang dipasangkan pada soket ini dapat berjalan dengan kecepatan hampir menyamai kecepatan prosesor Pentium II yang menggunakan slot 1. Ternyata solusi ini adalah solusi sementara, karena setelah beberapa waktu kemudian, AMD mengeluarkan Slot A. Slot A tersebut mirip dengan Slot 1, tetapi tidak saling kompatibel satu dengan lainnya.
Jelas di sini, bahwa soket 7 adalah soket terakhir milik Intel yang boleh digunakan oleh AMD (dan perusahaan prosesor lainnya). Setelah itu, AMD tidak lagi menggunakan soket milik Intel. AMD merancang, memproduksi, dan menggunakan soket mereka sendiri.
7. Slot A
Slot A adalah tempat dudukan prosesor berbentuk slot pada motherboard yang digunakan untuk prosesor-prosesor buatan AMD. Prosesor AMD yang menggunakan dudukan tipe slot A ini antara lain AMD Athlon versi awal yang bernama core Argon, Pluto, Orion, dan Thunderbird.
Dudukan prosesor tersebut tidak berbentuk soket seperti biasanya, tetapi berbentuk slot seperti slot-slot tempat tertancapnya card-card pada motherboard, misalnya sound card, video card, LAN card dan lain-lainnya. Letak dudukan ini biasanya terpisah dari kumpulan slot-slot card tadi.
Slot A ini adalah tipe slot SEC (Single Edge Cartridge) yang memiliki 242 ‘pin’, wujudnya mirip dengan slot 1 (242 pin SECC) yang biasa digunakan untuk prosesor Pentium II atau Pentium III buatan Intel yang telah beredar lebih dahulu di pasaran. Slot A secara mekanik kompatibel dengan slot 1, tetapi secara elektronis tidak kompatibel dengan slot 1 milik prosesor Intel. Dengan kalimat sederhana dapat dikatakan bahwa keduanya tidak saling kompatibel karena penempatan posisi pin-nya berbeda.
Prosesor Athlon pengguna slot A itu sendiri dikemas dalam desain cartridge (575 pin BGA – 242 pin SEC) yang mirip dengan desain cartridge milik Intel Pentium II atau pentium III


Konektor slot A mampu mendukung bus yang lebih tinggi dibandingkan soket 7 maupun super soket 7. Motherboard-motherboard yang menggunakan slot A, menggunakan ‘bus protocol’ EV6 yang desainnya berasal dari prosesor DEC (Digital Equipment Corporation) Alpha.
8. Soket A
Soket A yang disebut juga dengan nama soket 462 adalah soket buatan AMD yang biasa digunakan untuk prosesor AMD Athlon bernama core Thunderbird, AMD Athlon XP/MP yang bernama core Palomino, Thoroughbred, Barton, dan Thorton, AMD Duron bernama core Spitfire, Morgan, dan Applebred, serta AMD Sempron nama core Thorougbred. Soket A diproduksi untuk menggantikan pendahulunya, yaitu slot A. Sejak soket A diproduksi, seluruh prosesor AMD didesain memiliki 462 pin SPGA agar kompatibel dengan soket tersebut.
Soket A diperkenalkan oleh AMD pada bulan Juni 2000. Spesifikasi soket ini antara lain:
o Memiliki 462 lubang pin, dengan layout 37×37 SPGA (Staggered Pin-Grid Array). Sembilan pin diantaranya tertutup, sehingga tinggal 453 pin yang terpakai.
o Didesain untuk prosesor dengan Chip form factors Ceramic Pin Grid Array (CPGA) maupun Organic Pin Grid Array (OPGA)
o Tipe soket adalah zero insertion force pin grid array (ZIF PGA)
o Mendukung sistem bus DDR (Double Data Rate) yang berbasis bus EV6 DEC Alpha: 100 MHz (FSB200), 133 MHz (FSB266), 166 MHz (FSB333) dan 200 MHz (FSB400)
Bekerja pada kisaran voltase 1.0 Volt hingga 2.05 Volt.

AMD menjelaskan bahwa sebaiknya massa alat (komponen) pendingin prosesor (cooler, heatsink dan fan) tidak melebihi 300 gram, sebab jika melebihi ukuran tersebut dapat merusak prosesor, apalagi bila cara penanganannya tidak sempurna. Akhirnya, produksi soket A berangsur-angsur mulai dihentikan (discontinued) sejak AMD beralih menggunakan soket 754, soket 939, dan AM2, walaupun sebagian vendor diketahui masih menyediakan motherboard dan prosesor tersebut.
9. Soket 754
Soket 754 adalah salah satu soket yang dikembangkan oleh AMD, merupakan soket pertama yang mampu mendukung prosesor 64 bit buatan AMD sendiri. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2003. Awalnya digunakan untuk prosesor desktop Athlon 64 nama core ClawHammer dan Newcastle. Akhirnya digunakan pula untuk prosesor Athlon 64 Venice dan prosesor desktop low end AMD Sempron (nama core Paris dan Palermo), serta prosesor mobile Athlon 64 dan mobile Sempron.

Soket 754 memiliki 754 lubang kontak, digunakan untuk dudukan prosesor yang didesain memiliki 754 pin tipe OPGA (Organic Pin Grid Array). Soket ini memberikan dukungan voltase pada kisaran 0.8 Volt hingga 1,55 Volt.
Soket 754 mendukung penggunaan interface memori 64 bit single channel, bus HyperTransport 800 MHz Bi-Directional, dan memiliki bandwidth data efektif 9,6 GB per detik.
10. Soket 939
Soket 939 adalah soket yang didesain dan diproduksi oleh AMD. Dirilis pertama kali pada bulan Juni 2004. Merupakan soket kedua yang didesain oleh AMD untuk mendukung prosesor 64 bit. Soket ini menggantikan kedudukan soket pendahulunya, yaitu soket 754.

Soket 939 memberi dukungan voltase 0,8 Volt hingga 1,55 Volt, bus HyperTransport 1000 MHz, memiliki 939 lubang kontak yang didesain untuk prosesor 939 pin OPGA, baik prosesor single core maupun dual core. Prosesor Athlon 64 X2 4800+ adalah prosesor ber-clock speed tinggi yang menggunakan paket soket 939. Contoh prosesor yang menggunakan soket 939 antara lain:
o Athlon 64 (nama core ClawHammer, Newcastle, Winchester, Venis, Manchester, San Diego, Toledo),
o Athlon 64 FX (nama core ClawHammer, San Diego),
o Athlon 64 X2 (nama core Manchester, Toledo),
o Sempron (nama core Palermo)
o Opteron (nama core Venus, Denmark).
Soket 939 mendukung penggunaan memori DDR SDRAM 128 bit dual channel dengan bandwidth 6,4 GB per detik, mendukung set instruksi 3DNow!, SSE, SSE2, dan SSE3. Prosesor-prosesor yang menggunakan soket ini umumnya memiliki L1 Cache 128 KB (64 KB untuk cache data, 64 KB untuk cache instruksi), dan L2 Cache 512 KB atau 1024 KB
11. Soket 940
Soket 940 memiliki 940 lubang kontak, didesain untuk prosesor 940 pin tipe PGA, memberi dukungan voltase 0,8 Volt hingga 1,55 Volt, serta bus HyperTransport 800 MHz/1000MHz, kompatibel dengan DDR SDRAM. Soket ini digunakan untuk prosesor 64 bit. Contoh prosesor yang menggunakan soket 940 antara lain:
o Athlon 64 FX nama core SledgeHammer
Opteron (nama core SledgeHammer, Troy, Athens, Italy, dan Egypt)

Soket 940 sebenarnya dimaksudkan untuk soket prosesor server. Oleh karena itu, soket ini banyak digunakan untuk prosesor server Opteron, baik yang berkonfigurasi dual prosesor, empat prosesor, maupun delapan prosesor.
Soket 940 tidak kompatibel dengan prosesor yang didesain untuk soket AM2, atau sebaliknya, walaupun keduanya memiliki jumlah pin atau lubang pin yang sama (sebanyak 940 pin/lubang pin). Soket 940 didesain untuk penggunaan memori DDR SDRAM, sedang soket AM2 didesain untuk penggunaan memori DDR2 SDRAM.
Di sisi lain. soket 939 tidak dapat dipasangkan pada motherboard yang didesain untuk soket 940, meskipun kedua soket ini sama-sama dirancang menggunakan memori DDR SDRAM. Soket 939 menghendaki unbuffered memory, sedangkan soket 940 menghendaki registered memory.
Motherboad yang didesain menggunakan soket 940 tersedia di pasaran dengan pasangan chipsets:
o AMD’s own 8000-series
o nVidia nForce4 Professional
12. Soket AM2
Nama Soket AM2 berasal dari nama Soket M2. Penggunaan nama soket M2 dapat mengakibatkan kerancuan dengan nama prosesor produksi Cyrix, yaitu Cyrix MII. Oleh karena itu, untuk menghindari kerancuan tersebut nama Soket M2 diganti dengan nama baru Soket AM2.

Soket AM2 adalah soket yang didesain oleh AMD untuk tempat dudukan prosesor desktop produksi AMD sendiri. Soket AM2 diluncurkan untuk menggantikan soket yang lama (pendahulunya), yaitu soket 939 dan Soket 754. Soket AM2 dirilis ke pasaran pada tanggal 23 Mei 2006.
Prosesor-prosesor berbasis soket AM2 tidak kompatibel dengan motherboard yang menggunakan jenis Soket 940 maupun Soket 939 (PGA dengan 940 lubang kontak), walaupun ketiga-tiganya memiliki pin/lubang kontak yang sama, yaitu 940 pin. Pernah dilaporkan bahwa Soket AM2 menunjukkan kinerja 0 – 7 % lebih cepat dibandingkan Soket 939 yang setara.
Prosesor-prosesor AMD yang kompatibel dengan soket AM2, antara lain:
§ Prosesor single core : AMD Athlon 64 (Orleans), AMD Sempron (Manila), Opteron (Santa Ana)
§ Prosesor dual Core : AMD Athlon 64 X2 Windsor dan AMD Athlon 64 FX Windsor.
Prosesor-prosesor yang berbasis Soket AM2 kebanyakan diproduksi dengan teknologi manufaktur 90 nm atau 65 nanometer dan dilengkapi fitur instruksi SSE3. Kompatibel dipasangkan dengan jenis memori DDR2-SDRAM. Bahkan dapat dikatakan merupakan soket pertama AMD yang memberi dukungan terhadap penggunaan DDR2 SDRAM.
13. Soket AM2+
Soket AM2+ merupakan perkembangan dari soket AM2. Pada prosesor desktop, soket ini digunakan untuk prosesor Phenom X3 nama core Toliman dan Phenom X4 bernama core Agena. Sedangkan prosesor server yang menggunakan soket AM2+ adalah Opteron Budapest.
Soket AM2+ memiliki lubang kontak 940 pin yang sesuai untuk desain pin prosesor bertipe OPGA (Organik Pin Grid Array) maupun CPGA (Ceramic Pin Grid Array).
Soket AM2+ sepenuhnya kompatibel dengan soket AM2. Prosesor-prosesor yang didesain menggunakan soket AM2 dapat dipasangkan pada soket AM2+, atau sebaliknya.
Terdapat sedikit perbedaan antara soket AM2 dan AM2+. AM2+ memiliki dua fitur utama yang tidak dimiliki oleh AM2. Fitur tersebut adalah:
o Bus HyperTransport versi 3.0 yang mampu beroperasi sampai 2,6 GHz.
o Power yang terpisah: satu untuk core CPU dan satu lagi untuk IMC (Integrated Memory Controller). Kondisi seperti ini dapat memperbaiki sistem penghematan daya. CPU dalam mode ‘sleep’, tetapi IMC masih dalam kondisi aktif. Kondisi seperti dapat terjadi, dan dapat menghemat penggunaan daya (power).
Seperti dijelaskan tadi, bahwa prosesor AM2+ dapat dipasangkan dan bekerja pada motherboard bersoket AM2, tetapi kerja atau operasi prosesor AM2+ tidak bisa maksimal karena terbatasi oleh spesifikasi soket AM2 yang masih menggunakan bus HyperTransport versi 2,0 yang berkecepatan 1 GHz, dan sistem penghematan daya tidak bisa dilakukan karena hanya memiliki satu ‘power plane’ untuk core CPU dan IMC (tidak terpisah seperti pada AM2+).
14. Soket F
Soket F dikenal pula dengan nama Soket 1207 karena memiliki 1207 pin/lubang kontak. Soket F ini didesain untuk mendukung penggunaan jenis memori DDR2-SDRAM.
Terdapat beberapa versi Soket F, antara lain soket F (LGA 1207) yang biasa digunakan untuk prosesor server Opteron, dan soket F (1207 FX) yang dirancang untuk dual soket prosesor dual core Athlon 64 FX. Kedua versi soket ini tidak saling kompatibel satu dengan lainnya. Soket F (LGA 1207) berbeda dengan soket F 1207 FX. Masing-masing dirancang untuk prosesor, chipset, dan motherboard yang berbeda.

15. Soket 563

Soket 563 adalah tipe soket untuk prosesor mobile versi low power (TDP 16 Watt hingga 25 Watt) yang biasa dipakai untuk laptop/notebook. Soket yang bersifat eksklusif ini dibuat oleh AMD, yang digunakan untuk dudukan prosesor mobile Athlon XP-M versi low power yang didesain memiliki 563 pin OuPGA (Organic mikro Pin Grid Array)
16. Soket S1
Soket S1, sampai pertengahan tahun 2008 tergolong soket generasi terbaru yang dibuat oleh AMD. Sementara ini, soket tersebut masih digunakan untuk prosesor mobile (komputer laptop/notebook). Pertama kali digunakan untuk prosesor mobile Turion dual core dan diperkenalkan pada tanggal 17 Mei 2006.

Soket S1 memiliki 638 lubang pin, menggantikan posisi soket 754 yang dipakai pada prosesor mobile. Soket S1 mendukung penggunaan prosesor mobile dual core, DDR2 SDRAM dual channel, bus 800 MHz HyperTransport, dan fitur teknologi Virtualization. Prosesor mobile AMD yang menggunakan soket S1 ini akan bersaing di pasaran dengan prosesor mobile Intel Core 2 produksi perusahaan Intel.
Contoh prosesor yang menggunakan soket S1, antara lain:
o Turion 64 nama core Richmon
o Turion 64 X2 nama core Taylor, Trinidad, Tyler

o Mobile Sempron nama core Keene, Sherman