Senin, 14 Oktober 2013

Mengenal tentang kelas kelas ip address


kelas – Kelas IP Address
a. Kelas A
Range IP Address : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah Network ID : 126
Jumlah Host ID (IP) : 16.777.214 pada tiap jaringan kelas A
Network ID : IP Address Kelompok satu
Host ID : IP Address Kelompok dua, tiga dan empat
Subnet Musk : 255.0.0.0
b. Kelas B
Range IP Address : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah Network ID : 16.384
Jumlah Host ID (IP) : 65.532 pada tiap jaringan kelas B
Network ID : IP Address Kelompok satu dan dua
Host ID : IP Address Kelompok tiga dan empat
Subnet Musk : 255.255.0.0
c. Kelas C
Range IP Address : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah Network ID : 2.097.152
Jumlah Host ID (IP) : 254 pada tiap jaringan kelas C
Network ID : IP Address Kelompok satu, dua dan tiga
Host ID : IP Address Kelompok empat
Subnet Musk : 255.255.255.0
KELAS D
Pada jaringan IP Address kelas D, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 0. Sedangkan bit sisanya digunakan untuk grup host pada jaringan dengan range IP antara 224.0.0.0 – 239.255.255.255. IP Address Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu pemakaian aplikasi secara bersama-sama oleh sejumlah komputer. Multicasting berfungsi untuk mengirimkan informasi pada nomor host register. Host-host dikelompokkan dengan meregistrasi atau mendaftarkan dirinya kepada router lokal dengan menggunakan alamat multicast dari range alamat IP Address kelas D. Salah satu penggunaan multicast address pada internet saat ini adalah aplikasi real time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint) dengan menggunakan Mbone (Multicast Backbone).
KELAS E
Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 1. IP address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0 – 254.255.255.255. IP Address kelas E merupakan kelas IP address eksperimen yang dipersiapkan untuk peng¬gunaan IP Address di masa yang akan datang.
SUBNETTING
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork).
Subnet Mask merupakan angka biner 32 bit yang digunakan untuk :
•Membedakan antara network ID dengan host ID.
•Menunjukkan letak suatu host, apakah host tersebut berada pada jaringan luar atau jaringan lokal.
Subnet Mask
Subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dan Host ID. Pada subnet mask bagian host ID pada network ID masing – masing kelas akan di set 0. contoh : IP address kelas A adalah dimulai dari 1 sampai dengan 126 maka setelah itu adalah Host ID (IP Address Kelompok dua, tiga dan empat) maka subnet masknya adalah 255.0.0.0. kelas B subnet mask nya adalah 255.255.0.0 dan kelas C adalah 255.255.255.0
Tujuan dalam melakukan subnetting ini adalah :
•Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
•Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
•Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
•Penggunaan IP Address yang lebih efisien.
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet, yaitu :
•Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk.
•Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
Kedua-duanya akan dipakai untuk menentukan efisiensi pe¬nomoran IP dalam suatu lingkungan jaringan. Pada subnet mask seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset 0. Sedangkan bit yang berhubungan dengan network ID diset 1.
Untuk menentukan suatu host berada pada jaringan luar atau pada jaringan lokal, kita dapat melakukan operasi AND antara subnet mask dengan IP Address asal dan IP Address tujuan, serta membandingkan hasilnya sehingga dapat diketahui ke mana arah tujuan dari paket IP tersebut. Jika kedua hasil operasi tersebut sama, maka host tujuan terletak di jaringan lokal dan paket IP dikirim langsung ke host tujuan. Jika hasilnya berbeda, maka host terletak di luar jaringan lokal, sehingga paket IP dikirim ke default router.
SEKILAS TENTANG IPV6 (IP VERSI 6)
Perkembangan jaringan dan internet yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini membuat Internet Protocol (IP) yang sering digunakan dalam jaringan dengan TCP/IP menjadi ketinggalan. Khususnya, karena sekarang ini telah terdapat berbagai aplikasi pada internet yang membutuhkan kapasitas IP jaringan yang sangat besar dan dengan jumlah yang sangat banyak. Aplikasi-aplikasi tersebut di antaranya email, multimedia menggunakan internet, remote access, FTP (File Transfer Protocol), dan lain sebagainya. Aplikasi ini membutuhkan supply layanan jaringan yang lebih cepat dan fungsi keamanan menjadi faktor terpenting di dalamnya.
Kebutuhan akan fungsi keamanan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh IPV4, karena pada IP ini memiliki keterbatasan, yaitu hanya mempunyai panjang address sampai dengan 32 bit saja. Dengan demikian, diciptakanlah suatu IP untuk mengatasi keterbatasan resource Internet Protocol yang telah mulai berkurang serta memiliki fungsi keamanan yang handal (relia¬bility). IP tersebut adalah IPV6 (IP Versi 6), atau disebut juga dengan IPNG (IP Next Generation). IPV6 merupakan pengembangan dari IP terdahulu yaitu IPV4. Pada IP ini terdapat 2 pengalamatan dengan panjang address sebesar 128 bit.
Penggunaan dan pengaturan IPV4 pada jaringan dewasa ini mulai mengalami berbagai masalah dan kendala. Di mulai dari masalah pengalokasian IP address yang akan habis digunakan karena banyaknya host yang terhubung atau terkoneksi dengan internet, mengingat panjang addressnya yang hanya 32 bit serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi yang aman.
IPv6 mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi karena berada pada level Network Layer, sehingga dapat mencakup semua level aplikasi. Hal tersebut berbeda dengan IPV4 yang bekerja pada level aplikasi. Oleh sebab itu, IPV6 mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPV4.

0 komentar:

Posting Komentar